Puncak Fabula 2025: Seminar Nasional IMABSI FKIP Unila Tekankan Transformasi Literasi dan Pelestarian Bahasa Lokal

Berikut adalah rilis berita yang sesuai untuk diunggah di situs web kampus:


Puncak Fabula 2025: Seminar Nasional IMABSI FKIP Unila Tekankan Transformasi Literasi dan Pelestarian Bahasa Lokal

BANDAR LAMPUNG, (fkip.unila.ac.id) – Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (IMABSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Kebahasaan pada Sabtu, (25/10). Bertempat di Aula Gedung C FKIP Unila, seminar ini mengangkat tajuk “Bahasa Indonesia dan Transformasi Literasi Menuju Masyarakat Berpengetahuan dan Tangguh Dalam Kompetisi Global”.

Kegiatan ini merupakan acara puncak dari rangkaian Festival Bulan Bahasa (Fabula) yang rutin diadakan oleh IMABSI setiap tahunnya dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda. Tema besar Fabula tahun ini adalah “Peran Bahasa dalam Bingkai Budaya Nasional untuk membentuk generasi unggul dan berdampak”.

Ketua Pelaksana Seminar, Quratul Umami (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ’24), dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan menambah wawasan kebahasaan. “Dapat memperluas wawasan kita semua bahwasanya bahasa Indonesia dan Literasi merupakan kunci utama dalam membentuk generasi yang unggul dan juga berdampak,” ungkapnya.

Selaras dengan itu, Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Eka Sofia Agustina, menyoroti pemilihan diksi dalam tema seminar. Menurutnya, tema ini bersinggungan erat dengan tujuan program studi untuk menciptakan generasi yang tangguh dalam kompetisi.

“Sesungguhnya [kita] sedang menciptakan generasi-generasi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia untuk tangguh jiwanya, karena berpetualang di luar Soemantri Brojonegoro tentu sangat berat jika tidak disiapkan mentalnya untuk berkompetisi,” tutur Eka Sofia.

Seminar ini menghadirkan Tito Budi Raharto, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, sebagai pemateri utama. Tito menegaskan posisi fundamental bahasa sebagai alat komunikasi dalam pembelajaran dan interaksi sosial. “Tanpa adanya bahasa kita tidak dapat melakukan kegiatan apapun,” tegasnya.

Selain membahas transformasi literasi, Tito Budi Raharto juga menyoroti fenomena lunturnya penggunaan bahasa daerah di kalangan generasi muda Lampung. Ia berpesan agar generasi sekarang tidak malu menggunakan bahasa Lampung, yang sering dianggap “kampungan”.

“Teman-teman saat ini sudah enggan berbahasa Lampung… Tentu saja hal ini salah, sebab bahasa Lampung inilah yang harusnya kita gali potensinya karena merupakan kebudayaan dan kearifan lokal yang harus kita kembangkan,” pungkasnya.

Berita Terbaru

Puncak Fabula 2025: Seminar Nasional IMABSI FKIP Unila Tekankan Transformasi Literasi dan Pelestarian Bahasa Lokal

Berikut adalah rilis berita yang sesuai untuk diunggah di situs web kampus: Puncak Fabula 2025: Seminar Nasional IMABSI FKIP Unila Tekankan Transformasi Literasi dan Pelestarian Bahasa Lokal BANDAR LAMPUNG, (fkip.unila.ac.id) – Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (IMABSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) sukses menyelenggarakan Seminar

LMS dan Siakadu

Translate »