FKIP Unila melaksanakan kunjungan ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membahas MoU, perjanjian kerjasama (PKS) dan bidang-bidang riset yang dikolaborasikan melalui kerjasama penelitian bidang pendidikan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari selasa, 27 desember 2022 bertempat di ruang rapat lantai 3, Gedung Sasana Widya Sarwono, Jakarta Selatan. Pada pertemuan ini hadir Kepala Pusat Riset Pendidikan Dr. Trina Fizzanty, Ph.D., para jajaran kepala kelompok riset dari BRIN. Hadir juga Dekan, para Wakil Dekan sebagai perwakilan FKIP yang hadir pada pertemuan tersebut.
Kehadiran BRIN sebagai sebuah lembaga riset satu-satunya di Indonesia. BRIN mempunyai 10 organisasi riset antara lain organisasi pengetahuan sosial dan humaniora, social and science, kewilayahan, hukum, kependudukan, masyarakat dan budaya, pendidikan, agama dan kepercayaan.
“Kami membangun organisasi riset (OR) IPSH adalah 2 pilar penting sebenarnya, kita ingin memperkuat pilar kebangsaan dan dinamika lingkungan. Kemampuan kita dalam beradaptasi perubahan lingkungan dan itu basisnya kegiatan program-program riset yang ada di IPSH itu berbasis apa yang kita punya baik pusat riset, peneliti dan ekosistem riset” Kata Trina
Kerjasama yang diajukan pada pertemuan ini adalah magang riset melalui program MBKM, riset kolaborasi, bimbingan tugas akhir bagi mahasiswa S1, S2 dan S3, pendirian sekolah berbasis riset. Kolaborasi yang dilakukan tentunya akan meningkatkan kualitas riset antara BRIN dan FKIP Unila, BRIN dapat juga mengikuti International conference sebagai partner dalam publikasi jurnal pada conference tersebut yang diadakan setiap tahunnya oleh FKIP Unila.
“MoU yang dilakukan oleh BRIN tidak hanya dilakukan dengan Unila tetapi juga dengan dinas pendidikan provinsi Lampung dan kepala dinas pendidikan sangat tertarik dengan diharapkan pendidikan di provinsi Lampung lebih maju” ujar sunyono
Dinas pendidikan provinsi Lampung sangat mendukung upaya yang telah dilakukan Unila khususnya FKIP dengan melakukan kerjasama riset kolaborasi. Ibu Linda sebagai perwakilan dari dinas pendidikan berharap bahwa kerjasama ini dapat terlaksana secepatnya antara BRIN dan FKIP Unila. Selanjutnya, Dinas pendidikan sangat tertarik dengan program-program yang diajukan oleh BRIN dan akan didiskusikan dengan kepala dinas terkait pembangunan sekolah berbasis riset di Provinsi Lampung.
Dr. Tofik salah satu perwakilan dari OR manajemen pendidikan, ia bekerja di bidang manajemen pendidikan khususnya pembuatan model strategi pembelajaran, penguatan literasi di sekolah dasar atau madrasah. “Kami menyambut baik berkenaan dengan kolaborasi itu, terutama mungkin perlu ditindak lanjuti sekiranya kerjasama yang mencangkup scope manajemen pendidikan, mulai dari perencanaan, pemodernisasi, maupun evaluasi di institusi atau lembaga pendidikan” ujar topik
Selanjutnya, penyampaian Dr. Riswandi bahwa 3 proposal penelitian yang telah diajukan dari FKIP telah mendapatkan ketua dari BRIN, bimbingan mahasiswa S2 dan S3 sudah disepakati tetapi untuk mahasiswa S1 menyusul kemudian hari, segera dengan MoU antara BRIN, FKIP dan dinas pendidikan lampung, ketua pusat maupun yang lainnya dari BRIN dapat menjadi praktisi mengajar dalam program MBKM di Unila dan FKIP ingin menjadi pusat riset kolaborasi pertama di sumatera karena lampung kiblatnya pendidikan di pulau sumatera.Semua poin-poin kerjasama ini tertuang pada MoU yang telah diajukan FKIP kepada BRIN dan diharapkan secepatnya ada kesepakatan kerjasama ini melalui MoU antara FKIP Unila, dinas pendidikan dan BRIN.
“BRIN mengharapkan untuk berkolaborasi dengan FKIP, kami juga sebaliknya mengharapkan berkolaborasi juga bahkan diiringi dengan doa dari lampung. Diharapkan ini segera ada ijab Kabulnya” Imbuh Riswandi.
Menanggapai hasil diskusi antara kedua institusi yang berjalan dengan baik maka Dr. Trina menyampaikan bahwa hal-hal yang telah didiskusikan dapat menjadi komitmen antara BRIN dengan FKIP dengan melakukan aksi selanjutnya yang lebih konkrit dan dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
“saya yakin setelah ini kita perlu memperjelas, fokus dan memprioritaskan apa yang menjadi harapan kedepan dan diskusinya bisa lebih hangat lagi antar peneliti dengan bapak/ibu dosen sehingga kita tidak berhenti disini dan bisa menandatangi perjanjian kerjasamanya baik terkait pembimbingan mahasiswa, kerjasama riset dan juga BRIN diberi kesempatan menjadi praktisi mengajar di Unila” ujar Trina
Terakhir, dekan FKIP menyampaikan statement terakhirnya bahwa ada beberapa poin penting untuk sama-sama berkolaborasi, selain riset ada juga pembimbingan,praktisi mengajar di Unila dari BRIN. Lalu, terkait kelompok-kelompok riset yang berkolaborasi juga akan selalu berkomunikasi, itu sangat penting untuk bersama-sama menyamakan persepsi terkait metodologi penelitiannya.
Dr. Evi menambahkan bahwa MoU sudah memasuki tahap pertama yaitu review dan telah dikirim kembali untuk diperbaiki beberapa item termasuk PKS. Adapun terdapat MoU khusus antara BRIN dengan Dinas Pendidikan, tidak hanya FKIP Unila dengan BRIN yang melakukan MoU tersebut.
Pada kesempatan ini juga, Dr. Trina memberikan kenang-kenangan kepada FKIP Unila yang diterima langsung oleh Prof. Sunyono sebagai Dekan FKIP berkat kunjungan kerjasama FKIP Unila kepada BRIN pada tanggal 27 desember 2022 berupa cinderamata. Selanjutnya diharapkan komunikasi ini dapat berjalan baik dan segera dilaksanakan MoU antara BRIN, Unila dan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.



