Bandar Lampung, 28 Juni 2024 – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) menggelar acara Pembekalan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program Kemanusiaan di Malaysia. Acara ini diadakan di Ruang Sidang FKIP Unila dan juga melalui platform Zoom Meeting untuk memfasilitasi partisipasi daring.
Acara tersebut dihadiri oleh Dekan FKIP Unila, Prof. Dr. Sunyono, M.Si., yang didampingi oleh para Ketua dan Sekretaris Jurusan, para Ketua Program Studi, dosen, serta mahasiswa di FKIP Unila. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan program kemanusiaan di Malaysia sebagai bagian dari inisiatif MBKM.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Sunyono, M.Si. menyampaikan pentingnya program MBKM ini dalam memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam kegiatan kemanusiaan di luar negeri. “Program ini tidak hanya meningkatkan kompetensi akademik dan profesional mahasiswa, tetapi juga mengasah empati, keterampilan sosial, dan kemampuan adaptasi mereka dalam konteks internasional,” ujar Prof. Sunyono. Beliau juga menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya FKIP Unila untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan global.
Penyampaian materi utama dibawakan oleh Dr. Suyadi, Ph.D., M.Ed., yang memberikan penjelasan mendalam terkait pelaksanaan MBKM Program Kemanusiaan di Malaysia. Dr. Suyadi membahas berbagai aspek penting yang perlu dipersiapkan oleh mahasiswa, termasuk pemahaman budaya lokal, teknik-teknik intervensi kemanusiaan, serta strategi kolaborasi dengan organisasi dan komunitas setempat. “Mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam program kemanusiaan ini, serta membawa pulang pengetahuan dan pengalaman yang berharga untuk pengembangan diri dan komunitas di tanah air,” jelas Dr. Suyadi.
Dengan adanya kegiatan pembekalan ini, diharapkan mahasiswa FKIP Unila dapat memaksimalkan kesempatan dalam program MBKM di Malaysia dan membawa perubahan positif bagi komunitas yang mereka layani. “Harapan kami, mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama studi di Unila dalam konteks nyata di lapangan, serta membawa dampak positif bagi masyarakat,” tutup Prof. Sunyono.
Pembekalan ini menjadi langkah awal yang penting bagi mahasiswa FKIP Unila yang akan berpartisipasi dalam program kemanusiaan di Malaysia, sekaligus memperkuat komitmen Unila dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.